Tuesday, September 16, 2014

Macet? Nikmatin ajah!

"Macet? Nikmatin ajah!"

Wah, kalau mendengar orang, apalagi kalo orang pemerintahan daerah-pemda, pemerintahan provinsi-pemprov dan pucuk pimpinan pejabat daerah, yang ngomong seperti itu, rasanya pengen meledak saking emosinya.

Karena apa? Karena sebenarnya itu adalah masalah yang harus diatasin oleh pemda dan pejabat daerah. Ini boro2 bukannya niat untuk beresin, dia malah anteng2 aja, berasa itu bukan urusan dan masalah dia.

Inti kemacetan adalah perbandingan antara jalan dan kendaraan yang lewat. Kendaraan yang lewat adalah gabungan antara angkutan umum dan angkutan pribadi. Selama ini kita ketahui, kalaupun angkutan umum ada dan banyak, terutama angkot kecil, itu biasanya dalam kondisi tidak aman dan nyaman.

Penyebab tidak aman dan nyaman itu banyak:
a. Kendaraan dalam keadaan tidak layak
b. Supir tidak mengendarai dengan layak
c. Keadaan di atas kendaraan tidak layak

3 (tiga) hal di atas akan dibahas lebih lanjut pada postingan berikutnya.

Karena angkutan umum tidak aman dan nyaman, orang akhirnya lebih memilih naik kendaraan pribadi. Kalau tidak punya pun, akhirnya membeli.

Satu-satunya jalan untuk membereskan macet dan kemacetan adalah niat baik dan niat 100% pejabat terkait untuk memperbaiki kendaraan angkutan umum. Tidak ada jalan lagi, selain memperbaiki kendaraan angkutan umum.

Selama ini, angkutan umum yang ada (di Jakarta) seperti kereta (comline) dan busway, kondisi nya sudah dikeluhkan banyak pihak, bahwa sudah tidak aman dan nyaman. Tapi, pejabat bergeming, tidak perduli.

Akhirnya, walau kondisi tidak aman dan nyaman, rakyat tetap setia menggunakan moda itu, karena tidak ada jalan lain, tidak ada alternatif lain.

Karena apa? Karena, kalau angkutan umum layak, aman, nyaman dan manusiawi, pengguna kendaraan pribadi itu akan beralih dan penggunaan kendaraan pribadi hanyalah menjadi penggunaan alternatif, yang akan sangat minim. Karena penggunaan nya hanya penggunaan alternatif, otomatis pembelian kendaraan baru akan menurun drastis. INI, yang sangat ditakutkan oleh pejabat pengimpor kendaraan pribadi.

Sekali lagi, macet dan kemacetan hanya bisa diatasin kalo ada pejabat baru yang berani melawan tekanan impor kendaraan pribadi.







No comments:

Post a Comment