Dalam sebuah relationship, hanya ada 2 (dua) pilihan. Kompromi atau Toleransi.
Hal yang sering dijadikan contoh adalah :
a. kebiasaan menurunkan/menaikkan dudukan toilet
b. kebiasaan memencet tube pasta gigi
Sebuah relationship adalah penyatuan 2 (dua) orang manusia dengan histori, latar belakang, didikan masing-masing. Seseorang yang sudah dididik dengan suatu konsep selama puluhan tahun, tentu tidak mudah, untuk tidak mengatakan mustahil, mengubahnya dalam hitungan hari.
Kunci nya hanya 2 (dua) pilihan, Kompromi atau Toleransi.
Kompromi
Artinya ada pihak yang mengalah dan mengikuti cara/kebiasaan pihak lain.
Toleransi
Artinya keduanya masing-masing tetap dengan kebiasaan masing-masing dan tidak saling berusaha mengubah.
Atau gabungan keduanya :
Ada pihak yang mengalah (kompromi), tapi dibebaskan untuk kapanpun mengikuti cara/kebiasaan dia, tanpa disudutkan/dipaksa/disalahkan.
Contoh:
A dididik dengan tidak adanya keharusan menaikkan atau menurunkan dudukan toilet. Jadi orang yang akan menggunakan yang harus menaikkan/menurunkan dudukan toilet nya sendiri. Dan hal ini tidak dipermasalahkan dalam keluarganya.
A bisa memilih untuk kompromi pada B (pasangan nya), bila ternyata B dididik dengan keharusan menaikkan/menurunkan dudukan toilet, dengan mengikuti kebiasaan nya.
Atau B bisa toleransi dengan membiarkan A tidak harus mengikuti kebiasannya, yang harus menaikkan/menurunkan dudukan toilet.
Atau keduanya bisa sepakat, bahwa sekali-kali A kompromi menaikkan/menurunkan dudukan toilet, tapi B tetap harus toleransi bila pada suatu ketika menemukan bahwa A tidak menaikkan/menurunkan dudukan toilet, dengan tidak mempermasalahkan nya.
Simple bukan ?
No comments:
Post a Comment